Minggu, 20 Mei 2012

Tamu Rahasia Gus Dur pada Tengah Malam

Bagi warga NU, mengobrol merupakan kegemaran yang sudah mendarah daging. Banyak diantaranya yang melakukannya sampai tengah malam, di rumah tokoh NU, pesantren, serambi masjid atau tempat lain yang dianggap nyaman.

Gus Dur, mengingat posisinya sebagai tokoh besar, banyak yang ingin mendapat petuah darinya, atau sekedar mendengar cerita ringan dan humor-humor segarnya yang bisa sedikit melupakan masalah pelik yang sedang dihadapi.

Nuruddin Hidayat, salah satu santri Gus Dur, mengaku sering mendampingi Gus Dur bersama dengan beberapa orang dekatnya, untuk sekedar ngobrol-ngobrol ringan di malam hari.

Namun, beberapa kali ia mengalami peristiwa aneh. Ditengah-tengah perbincangan Gus Dur meminta agar orang-orang yang sedang menemaninya untuk sementara keluar dulu karena akan ada tamu ”Tolong keluar dulu, akan ada tamu”.

Satu per satu, semuanya keluar dan Gus Dur ditinggal sendirian.

Karena merasa penasaran, Udin, panggillan akrab Nuruddin menanyakaan ke pos jaga di depan rumah Gus Dur, siapa gerangan tamu yang datang. Tetapi dilihatnya tak ada jadual tamu malam itu. Pertanyaan juga diajukan ke paspamres yang setia mengawal Gus Dur, tetapi tak juga diperolah jawaban yang memuaskan.

Ia tak melihat orang yang masuk gerbang rumah untuk menemui Gus Dur. Semuanya terlihat sunyi, ia terus mengamati, tak terlihat kelebatan orang masuk rumah. Tak ada apapun yang berubah di kesunyian malam itu.

Masih diliputi rasa penasaran, ia kembali terhenyak, Gus Dur sudah memanggil kembali orang-orang yang sebelumnya menemani untuk masuk kembali ke ruangan. Kesendirian Gus Dur tersebut tidak berlangsung lama, kunjungan tamu rahasiannya hanya berlangsung sekitar 15 menit.

Karena keingintahuannya besar, Udin pun memberanikan diri untuk bertanya kepada Gus Dur, “Siapa Gus tamunya?”
Gus Dur pun enggan menjawab, biasanya hanya bilang “Sesepuh”

Karena masih penasaran ia suatu ketika, pun melanjutkan pertanyaannya dengan lebih detail dan berspekulasi siapa gerangan tamu itu, “Apa Sunan Ampel Gus”

Gus Dur pun menjawab “Sunan Ampel yang paling sering”

Udin mengaku mengalami peristiwa ini tak cukup sekali dua kali, tetapi beberapa kali. Kejadiannya biasanya jam 10.30-11.00 malam ke atas.

Sumber lain mengatakan, tamu rahasia yang juga sering datang ke tempat Gus Dur adalah, Mbah Mutamakkin, kakek buyut Gus Dur, yang makamnya ada di Kajen Pati, yang ketokohannya juga sangat dihormati oleh masyarakat setempat. (bersambung) (mkf)


Sumber : nu.or.id

0 komentar: