Jumat, 18 Mei 2012
Kerakusan Umat Nabi Isa
Suatu hari Nabi Isa berjalan dengan seorang sahabatnya yang baru ia kenal. Keduanya menelusuri tepi sungai dan membawa tiga kerat roti. Untuk Nabi Isa sekerat roti, sekerat lagi untuk sahabat barunya sedangkan tersisa sekerat yang lain.
Setelah makan Nabi Isa pergi ke sungai untuk minum. Sekembalinya dari sungai, Nabi Isa mendapati roti yang sekerat lagi sudah tidak ada. Ketika beliau bertanya kepada sahabatnya, sang sahabat mengaku tidak tahu. Keduanya pun kembali melanjutkan perjalanan.
Sesampai di sebuah hutan, keduanya duduk untuk beristirahat. Nabi Isa mengambil tanah dan kerikil, kemudian beliau berkata: "Jadilah emas dengan izin Allah." Tiba-tiba kerikil itu pun berubah menjadi emas. Kemudian Nabi Isa membagi emas tersebut menjadi tiga bagian. "Untukku sepertiga, dan kamu sepertiga, sedang sepertiga ini untuk orang yang mengambil roti."
Spontan sahabat itu menjawab, "Akulah yang mengambil roti itu." Nabi Isa kemudian berkata, "Ambillah dua bagian ini untukmu." Dan keduanya pun berpisah.
Dalam perjalanan, sahabat nabi Isa dihadang oleh dua orang perampok yang ingin akan membunuhnya. Sahabat Nabi Isa menawarkan, untuk membagi emas yang dibawanya menjadi tiga asalkan ia tidak dibunuh. Kedua perampok pun setuju.
Salah seorang perampok menyuruh rekannya pergi ke pasar untuk berbelanja makanan. Ketika sampai di pasar, orang yang berbelanja itu berfikir untuk apa membagi emas itu menjadi tiga. Ia pun menaburkan racun ke dalam makanan agar temannya dan nabi Isa mati dan ia pun dapat memiliki seluruh emas tersebut.
Tinggallah sahabat nabi Isa bersama seorang perampok di hutan itu. Namun perampok yang tinggal itu ternyata berpikiran sama seperti yang sedang pergi ke pasar. Ia bersekongkol dengan sahabat Nabi Isa untuk membagi emas itu berdua saja dan membunuh rekannya yang berbelanja makanan jika ia datang.
Ketika orang yang berbelanja itu datang, ia pun dibunuh, hartanya akan dibagi dua. Karena merasa lapar keduanya pun menyantap makanan yang telah diberi racun itu hingga mereka mati.
Sumber : nu.or.id
0 komentar:
Posting Komentar